Pages

Media Rekam Tayang dan Peralatan Cinematography

Saturday, 14 April 2012

MEDIA REKAM TAYANG DAN PERALATAN CINEMATOGRAPHY 

Memahami Konsep rekam-tayang :Media dan Peralatan Rekam (Format Media rekam :Betamax,VHS,V 2000 ,U-matic, Betacam ,DV, mini DV, DVCAM,DVCPRO,HDTV dll. Dan Kamera Perekam Video)


I. VIDEO FORMAT

Bikin film sekarang memang gampang. Ada  video camera,ada video kasetnya,maka siaplah kita ke lapangan untuk bikin film.
Nah tapi jika kita belum memiliki video kamera, tentunya kita akan mencarinya lebih dulu. Bisa pinjam, bisa beli. Dan ketika kita memutuskan untuk pinjam atau beli, ada satu hal yang perlu kita tentukan lebih dulu ; jenis video kamera dengan format apa yang kita mau pinjam atau beli.
Setidaknya ada tiga format  video rumahan (home video) yang sebelum ini sangat populer tersedia dipasaran :

*Pertama  VHS (Video Home System) yang dikembangkan oleh perusahaan JVC di Jepang . Format  ini sangat populer digunakan di negara-negara Eropa.
Format VHS kemudian disempurnakan dengan memunculkan SVHS (Super VHS) yang kualitas gambarnya lebih baik daripada VHS, sehingga banyak digunakan oleh kalangan semiprofessional untuk liputan dokumentasi seperti: pernikahan, product launching, seminar dll.
*Kedua   Betamax, format ini dikembangkan oleh perusahaan Jepang yang lain, yaitu SONY. Format ini lebih popular digunakan di Amerika Serikat (USA)

*Ketiga Video 2000. Merupakan pesaing Betamax untuk pasar Amerika.Video 2000 (atau V2000; juga dikenal sebagai Video Compact Cassette, atau VCC) adalah perekam   videotape standard yang dikembangkan oleh Philips dan Grundig untuk bersaing dengan  video teknologi VHS dari JVC dan  Betamax dari Sony  . Distribusi  produk Video 2000 mulai di tahun 1979 dan berahir pada tahun 1988; V2000 dipasarkan secara eksklusif kebanyakan dinegara Eropa,Brazil dan Argentina

Dalam perkembangan dunia rekam video kemudian muncul video kamera yang dikenal dengan sebutan handycam dengan format kamera maupun video kaset berukuran  kecil (sebesar kaset audio), yang dikenal dengan format V 8
Setelah itu,sejak tahun 1995 dunia mulai diperkenalkan dengan  format-format baru video  dengan teknologi digital seperti    DV (Digital Video), miniDV, DVCAM dan DVCPRO

Video kamera berteknologi digital ini menggunakan chip elektronik untuk menangkap cahaya yang disebut CCD (Charge Couple Device). CCD bertugas menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal digital yang selanjutnya diteruskan ke dalam pita kaset berbentuk sinyal video.  Pada kamera digital ini terdapat  dua pilihan, yaitu pada kamera yang lebih murah hanya menggunakan CCD tunggal dan pada kamera yang lebih mahal sudah menggunakan 3 CCD

Di samping video rumahan, terdapat format video professional untuk keperluan TV station. Pada era tahun 1980-an  SONY memperkenalkan format U-matic yang terdiri dari dua kualitas,yaitu Low band & Hi band, kemudian format ini pada tahun 90-an digusur  oleh format Betacam  yang berkualitas lebih baik lagi.Hingga akhirnya dikeluarkan format Digital Betacam yang sampai sekarang digunakan oleh TV station dalam produksi tayangan mereka.
Antara satu format video dengan format video yang lain tidak kompatibel. Artinya setiap mesin pemutar video (video player) hanya dapat memutar sebuah format video saja. Kaset VHS hanya dapat diputar dengan player VHS. Demikian juga kaset Betamax dan V 2000, hanya dapat diputar dengan Betamax player dan V 2000 player. Tidak ada mesin yang bersifat multi player sampai saat ini.
TV Station hanya menerima video dengan format professional seperti Betacam.
Jadi kalau kita berniat bikin film yang  ingin dijual ke TV station, gunakan  format video professional,agar bisa ditayangkan oleh TV Broadcasting.

Di antara format rumahan dan format professional terdapat format “semi” professional(prosumer), yaitu format DV / miniDV / DVCAM /DVCPRO  . Secara kualitas-teknis, format semi professional ini sudah menggunakan tehnologi digital, oleh karena itu  format tersebut  sudah bisa digunakan oleh TV station untuk memproduksi acara-acara dokumenter seperti news dan infotainment.
Kualitas DV lebih baik dan menghasilkan suara lebih tajam dibanding dengan miniDV ,dan harganya juga jauh lebih mahal. SONY Corporation mengeluarkan DVCAM untuk jenis  format DV ini, sedangkan PANASONIC memperkenalkan DVCPRO. Baik DVCAM maupun DVCPRO telah mampu menghasilkan gambar dengan kualitas yang boleh dikatakan hampir sekelas dengan Digital Betacam.  Kamera video dengan format DVCAM atau DVCPRO juga telah memiliki fitur-fitur seperti kamera professional. Hanya karena harga video kamera tersebut relative masih mahal, maka kedua jenis kamera tersebut masih  belum terlalu  popular dikalangan masyarakat konsumer, selain itu  TV Broadcasting Station biasanya hanya menyediakan mesin pemancar dengan format Betacam, maka untuk sumber tayangan yang berasal dari format lain seperti DV / miniDV , harus di transfer dulu ke format Betacam. Dari format film seluloid pun harus ditransfer melalui mesin telecine ke dalam kaset dengan format Betacam.
Untuk format video rumahan seperti VHS,Betamax , V 2000  dan V 8 secara kualitas-teknis belum cukup bagus jika dipancarkan  melalui TV Broadcasting Station, karena warna gambarnya akan mengalami penurunan yang cukup drastis, sehingga tidak enak ditonton oleh pemirsa TV di rumah.

Format VHS & Betamax perlahan-lahan sudah menghilang dari pasaran, digantikan oleh format digital DV dalam bentuk kaset kecil miniDV. Oleh karena itu  jika ingin membuat film video yang cukup baik, gunakanlah setidaknya format DV /miniDV.

Belakangan ini telah muncul format video yang memiliki kualitas gambar sangat  bagus, yaitu HDTV (Hi Devinition Television).Format ini akan dikembangkan menjadi format pertelevisian dunia, namun sampai sekarang masih sangat jarang TV station yang mengggunakannya. Jepang sebagai Negara pengembang system HDTV pun baru merencanakan akan menerapkan system ini dalam  seluruh  station pertelevisian pada tahun 2012. Kini baru terbatas beberapa channel TV station di Jepang yang  telah menggunakan HDTV.

Di samping format video,tentu saja ada format film lain yang kita kenal sebagai media perekam gambar, yaitu pita film celluloid.
Jenis format ini  biasa digunakan dalam pembuatan film layar lebar. Format tersebut tersedia dalam ukuran lebar film negatif 8 mm,16 mm. 35 mm,65 mm sampai dengan 70 mm(untuk teater IMAX)
Namun  proses yang harus dilalui dalam pengolahan maupun pengambilan gambar jauh lebih rumit,lama dan mahal, dibanding dengan format video, yang langsung dapat diketahui hasilnya seketika.
Format film celluloid juga tidak bisa merekam suara(audio). Sehingga untuk merekam suara / dialog / audio harus menggunakan peralatan lain seperti DAT (Digital Audio Tape) yang direkam bersamaan ketika pengambilan gambar(shooting)


Untuk dapat mengetahui hasil pengambilan gambar dengan pita film celluloid, harus dilakukan proses negative development   dari  exposed film (film yang telah digunakan dalam pengambilan gambar)     dalam laboratorium pengolah citra , yang menghasilkan    film positif  sebagai bahan rush copy   agar dapat ditonton melalui proyektor. Dengan mesin telecine, setelah melalui proses negative development, hasil film exposed nya juga dapat ditransfer ke dalam pita video, lalu di playback  dengan video player sesuai format. Jelas bahwa proses menggunakan film celluloid lebih lama dari pada pembuatan film menggunakan video. Tapi kelebihan pengambilan gambar menggunakan film celluloid menghasilkan gambar dengan tata warna yang lebih matang dan natural.

Selain dalam bentuk pita, baik video maupun film, kini juga terdapat media rekam lain yaitu cakram (CD) ataupun keping memory dan Hard disk.
Media cakram hanya dapat digunakan untuk sekali merekam, sedang keping memory mempunyai banyak format lagi seperti memory stick untuk produk SONY dan SD card untuk merek-merek lain di luar Sony. Namun sampai kini orang masih enggan menggunakan media cakram CD ataupun keeping memory untuk pengambilan gambar yang professional, karena kualitas gambarnya masih kurang baik, disebabkan media tersebut dalam proses perekaman melakukan pengkompresian  yang cukup besar. Namun agaknya dimasa yang akan datang, jenis media ini akan sangat dikembangkan karena ukurannya yang sangat kecil dan bentuknya yang sangat simple, membuat kemudahan pembawaan dan penyimpanannya.

Setelah mengetahui format-format media rekam gambar, baik video maupun film celluloid,maka kita sudah bisa menentukan akan  menggunakan yang mana.
Bagi  kepentingan pembelajaran dasar-dasar  TV Production dan Cinematography,  kita akan mulai dengan menggunakan format-format video seperti miniDV, agar dapat lebih terjangkau oleh seluruh siswa.

Berbagai merek,kelas dan fitur kamera miniDV tersedia di pasaran.
Dari yang single CCD sampai yang 3 CCD, dari yang berukuran kecil handycam sampai yang berukuran professional.
Namun semua dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah film yang baik. Karena  sebetulnya, intisari sebuah film yang baik lebih terletak pada konsep dan materi yang akan difilmkan. Oleh karena itu jangan mempersulit diri dengan mencari peralatan mahal untuk dapat membuat film, melainkan :gunakanlah peralatan sesederhana mungkin untuk dapat mewujudkan ide-ide visual kita.
Manusia di belakang peralatan lah yang lebih menentukan kualitas sebuah tayangan film. Oleh karena itu kita akan lebih memfokuskan kepada proses penggalian ide kreatif yang istimewa, untuk menghasilkan sebuah film, daripada berkonsentrasi kepada kecanggihan peralatan.

II. DIGITAL SINEMATOGRAFI 

Digital sinematografi adalah proses menangkap gambar bergerak sebagai gambar digital, bukan  pada film.  . Capture digital dapat dilakukan pada tape, hard disk, flash memory, atau media lain yang dapat merekam data digital.  Pada saat  teknologi digital telah membaik, praktik ini telah menjadi semakin umum.  Banyak film-film Hollywood arus utama sekarang diambil gambar sebagian atau sepenuhnya secara digital.
Banyak vendor telah membawa produk ke pasar, termasuk vendor kamera film tradisional seperti Arri dan Panavision, serta vendor baru seperti Red dan Silicon Imaging, dan perusahaan yang berfokus pada konsumen tradisional dan peralatan video broadcast, seperti Sony dan Panasonic.


Manfaat dan kelemahan film vs digital akuisisi masih diperdebatkan, tapi penjualan  kamera sinematografi digital telah melampaui penjualan kamera mekanik dalam format 35 mm klasik . Penerimaan sinematografi digital diperkuat ketika Slumdog Millionaire menjadi film pertama yang pengambilan gambarnya terutama dalam digital , menerima penghargaan Academy Award untuk Best Cinematography. [1] Film lain yang mendapat academy award, The Curious Case of Benjamin Button, juga ditembak secara digital.Di bawah ini adalah contoh film layar lebar yang terkenal,yang dibuat dengan kamera digital:
 ·  Mel Gibson – Apocalypto
  • Alex Proyas – Knowing
  • George Lucas – Episodes II  dan III  dari Star Wars , Red Tails  
  • Michael Mann – Miami Vice , Collateral , Public Enemies
  • Rob Minkoff – The Forbidden Kingdom 
  • Doug Liman – Jumper ,Fair Game,
  • Peter Greenaway – Nightwatching  
  • Robert Rodriguez – Sin City , Grindhouse , Spy Kids 3-D: Game Over ,Once Upon a  
    Time In Mexico
  • Tony Scott – Déjà Vu
  • Roger Donaldson - The Bank JobRoger
  • Bryan Singer – Superman Returns
  • Sylvester Stallone – Rocky Balboa Sylvester Stallone - Rocky Balboa
  • Steven Spielberg , The Adventures of Tintin: The Secret of the Unicorn Steven Spielberg, Petualangan Tintin: Rahasia Kapal Unicorn
  • Martin Scorsese - Shine a Light , George Harrison Documentary
  • David Zucker – Scary Movie 4



A) SEJARAH
Sejak akhir 1980-an, Sony mulai memasarkan konsep "sinematografi elektronik", menggunakan kamera HDTV analognya.   Upaya itu dianggap  kurang berhasil  . Pada tahun 1998, dengan pengenalan  perekam HDCAM  dengan 1920 × 1080 piksel digital video kamera berdasarkan teknologi CCD ,  sekarang disebut sebagai "sinematografi digital", akhirnya mulai mendapatkan daya tarik di pasar.  Pada Mei 2002 Star Wars Episode II: Attack of the Clones menjadi film high profil , high budget  pertama yang dirilis, yang dishot dengan 24 frame-per-second high-definition video digital, menggunakan kamera Sony HDW-F900 . Kemudian   yang kurang dikenal, film Vidocq (2001) dan Rusian Ark (2002), dishot dengan kamera yang sama.

Secara paralel dengan perkembangan  dalam dunia film tradisional beranggaran tinggi ,  terjadi revolusi cinema digital dari bawah ke atas,  di kalangan pembuat film beranggaran rendah di luar sistem Hollywood.   Dimulai pada pertengahan 1990-an, dengan diperkenalkannya Sony DCR-VX1000, format digital MiniDV  mulai muncul . MiniDV menawarkan kualitas yang jauh lebih besar daripada format analog yang mendahuluinya, pada level harga yang sama.   Meskipun kualitasnya  dianggap tidak sebaik menggunakan film,  MiniDV camcorder, dalam hubungannya dengan perangkat lunak editing non-linear   dapat di jalankan pada komputer pribadi(PC), sehingga menyebabkan banyak orang  mulai membuat film , di mana sebelumnya kita tak dapat  berbuat demikian karena  tingginya biaya   pembuatan di film.
Dewasa ini,  perusahaan-perusahaan kamera  seperti Sony, Panasonic, JVC dan Canon menawarkan berbagai pilihan untuk perekaman gambar video high-definition dengan  harga kamera kurang dari $ 10.000 atau sekitar Rp 10 juta  .   Pada pasar menengah atas, telah  muncul kamera yang ditujukan khusus untuk pasar sinema digital.   Kamera ini dari Arri, Silicon Imaging, Panavision, Grass Valley dan Red  menawarkan resolusi dan rentang yang dinamis    melebihi kamera video tradisional, yang dirancang untuk resolusi  dan rentang dinamis terbatas berbagai stasiun pemancar televisi.


B)  TEKNOLOGI
Film sinema digital , dalam  proses serupa dengan fotografi digital  , di mana tidak ada perbedaan teknis yang jelas yang memisahkan gambar yang diambil pada  sinematografi digital dari video, Istilah "sinematografi digital" biasanya hanya diterapkan dalam kasus di mana akuisisi film diganti  dengan akuisisi digital,  pada saat pengambilan gambar sebuah film.   Istilah ini umumnya tidak diterapkan bila akuisisi digital diganti dengan akuisisi video analog, seperti dalam  program siaran televisi.  
Sensor Kamera Digital  
Kamera sinematografi digital menangkap gambar menggunakan sensor CMOS atau CCD , biasanya dalam salah satu dari dua pengaturan.



Pengertian  CMOS & CCD :
CMOS: Complementary Metal-Oksida-Semikonduktor adalah sebuah teknologi untuk membuat sirkuit terpadu.   Teknologi CMOS juga digunakan untuk berbagai rangkaian analog seperti sensor gambar, data konverter, dan transceiver yang sangat terintegrasi untuk berbagai jenis peralatan komunikasi.  
CCD: Charge-Coupled Device adalah sebuah chip yang memungkinkan transportasi sinyal analog (muatan listrik) melalui tahap-tahap yang berturutan (kapasitor),      .Saat  ini, CCD  paling banyak digunakan dalam  sensor cahaya  CCD mengacu pada cara bahwa sinyal gambar dibaca dari chip.   Di bawah kendali sirkuit luar, setiap kapasitor dapat memindahkan muatan listrik ke satu atau lain dari tetangga-tetangganya.   CCD digunakan dalam fotografi digital, digital Fotogrametri, astronomi (terutama dalam fotometri), sensor, mikroskop elektron, medis fluoroskopi, optik dan UV spektroskopi, dan teknik kecepatan tinggi seperti pencitraan  
Kamera high-end yang dirancang khusus untuk pasar sinematografi digital sering menggunakan satu sensor (sama seperti kamera foto digital), dengan dimensi yang sama ukurannya dengan frame film 35 mm atau bahkan   dengan sebuah frame film 65 mm.   Gambar dapat diproyeksikan ke sebuah sensor besar , persis dengan cara yang sama dapat diproyeksikan ke frame film, jadi kamera dengan desain ini dapat dibuat dengan PL, PV (pemegang lensa dari Arriflex dan pemegang lensa dari Panavision)dan pemegang serupa, untuk menggunakan berbagai macam   lensa high end yang tersedia.   Sensor besar nya juga membuat kamera ini dapat mencapai   depth of field  sebagai film kamera 35 atau 65 mm  , yang menjadi penting karena banyak sineas mempertimbangkan fokus yang selektif  merupakan alat visual utama.
Kamera televisi biasanya menggunakan tiga 1 / 3 "atau 2 / 3" sensor dalam hubungannya dengan sebuah prisma, dengan masing-masing sensor menangkap warna yang berbeda.   Kamera vendor seperti Sony dan Panasonic, yang mempunyai akar di kamera broadcast dan kamera konsumen pasar, telah memanfaatkan pengalaman mereka dengan desain ini menjadi tiga-produk chip yang ditargetkan secara khusus di pasar sinematografi digital.  Thomson Viper juga menggunakan tiga desain chip.   Desain ini bermanfaat dalam hal reproduksi warna, tapi tidak kompatibel dengan lensa sinematografi tradisional (walaupun   lensa high end keluaran baru telah dikembangkan dengan kamera ini dalam pikiran), dan tidak mampu mencapai depth of field 35 mm,   kecuali digunakan dengan  adaptor depth of field, yang mengakibatkan hilangnya sedikit cahaya.



III.  PERALATAN  UMUM  PEMBUATAN FILM

A. Camera System

Kamera adalah peralatan utama dalam pengambilan gambar,telah diuraikan pada bagian pertama bab ini.Dalam hal ini adalah movie camera,baik film maupun video


B.  JIMMY JIBB atau PORTAL JIBB
Alat semacam portal, yang berfungsi sebagai perpanjangan lengan tangan,agar kamera dapat mengambil gambar dari suatu ketinggian  dan dapat mengayun

C.  Dolly track, dolly tripod, dinky dolly
Suatu track (rel) dari pipa yang dipasang lurus maupun melingkar  ,agar dapat dijalani oleh kamera dalam rangka mengambil gambar

D.  Steady cam 
Suatu peralatan yang dipasang pada kamera dan dihuungkan dengan  tubuh cameraman,agar dapat melakukan pengambilan gambar sambil berjalan atau berlari,namun  tidak menimbulkan guncangan pada kamera

E.  Lighting System
Berjenis-jenis lampu yang digunakan sebagai penerangan artificial dalam pengambilan gambar

F.  Audio System 
Boom mic, alat perekam suara yang digunakan dalam pembuatan film

G.  Gen Set
Sumber perlistrikan, berupa mesin pembangkit  tenaga listrik . Sehingga lampu-lampu yang diperlukan untuk pengambilan gambar maupun kamera dan alat perekam yang menggunakan  daya listrik  dapa t bekerja                                                  

Seperti diketahui,penggunaan daya listrik sangat besar dalam proses pembuatan sebuah film. Terutama untuk tata cahaya. Lampu-lampu yang digunakan untuk pengambilan gambar  pada umumnya berdaya1000 watt ke atas. Oleh karena itu biasanya digunakan pembangkit listrik berdaya sekitar 20 KVA. Gambar di atas adalah mobile genset, yaitu genset  yang biasa dibawa ke lokasi shooting dengan ditarik sebuah jeep.


Profesi-Profesi yang terlibat dalam sebuah produksi acara TV

1. Produser
Adalah orang yang merencanakan sebuah produksi, orang yang  yang kreatif, dapat mengembangkan ide/ gagasan menjadi suatu sajian yang menarik dan bermanfaat, yang memikirkan  materi produksi, sarana produksi, biaya produksi,organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi.

2. Produser Pelaksana
Adalah Orang yang bertanggung jawab pada pelaksanaan suatu acara televisi

3. Sutradara
Adalah Pengarah program atau Program Director ( PD ).

4. Floor director/ Asisten sutradara
Orang yang bertugas membantu sutradara untuk mengarahkan pemain,crew dan penonton di studio.

5. Switcher
Orang yang membantu pengarah acara men-switch kamera melalui tombol di meja control. Dalam rekaman studio biasanya memakai sistim multy kamera.

6. Unit Manager
Adalah orang yang bertanggung jawab pada pengurusan perizinan, transportasi, akomodasi dan konsumsi di lapangan.


7. Kamera Person/ Cameraman
Orang yang mengoperasikan kamera/ orang yang bertanggung jawab pada pengambilan gambar dengan komposisi yang benar

8. Asisten kameramen
Orang yang mendampingi kameramen dan dapat menggantikan kameramen apabila terjadi sesuatu pd kameramen tersebut.

9. Editor
Orang yang mengedit gambar

10. Lightingman
Orang yang bertanggung jawab terhadap tata cahaya

11.Soundman
Orang yang bertanggung jawab pada tata suara

12.Tata rias dan kostum ( Wardrop ). Dll

Sumber : Facebook

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

Followers

Only :

Your IP Address :