Pages

Berita dan Reportase

Friday, 4 September 2015

BERITA & REPORTASE


Berita adalah sebuah informasi, tapi tidak semua informasi layak dijadikan berita. Sebuah berita harus memiliki beberapa aspek diantaranya:
- Penting
- Aktual, tidak basi
- Unik, diluar kebiasaan
- Asas kedekatan. Bisa karena kedekatan lokasi atau hal lain.
- Asas keterkenalan, nama besar membuat berita
- Magnitude, kekuatan daya tarik sebuah berita
- Unsur konflik
- Tren atau gaya hidup yang diikuti banyak orang

Jenis-jenis informasi pada surat kabar maupun televisi:
- Berita; merupakan informasi yang disampaikan berbentuk berita murni tanpa dibubuhi opini.
- Editorial; informasi yang sudah menjadi berita kemudian diberi tanggapan dan opini oleh pemimpin redaksinya.
- Infotaintment; mengandung gossip dan mengalami pengolahan menurut versi reporternya
- Info kehumasan; informasi yang dirilis institusi atau perusahaan

Dua kategori berita yaitu berita harian (hot news) dan berita berkala.
Dua bentuk penyajian untuk berita kategori hot news;
- Straight news atau berita harian. Sangat terikat waktu dan harus segera diberitakan
Indepth news. Berita yang diolah lebih mendalam

Tiga bentuk penyajian dalam straight news:
- Hard news. Mengandung konflik bertegangan tinggi, tidak biasa, kontroversial dan melibatkan tokoh-tokoh penting.
Soft news. Berkaitan dengan kejadian umum serta penting disekitar masyarakat dan tidak selalu melibatkan tokoh penting.
-   Spot news. Disebut breaking news dan seringkali disiarkan diluar jam penyiaran rutin karena bersifat mendadak.

Contoh penjajian berita hard news:

     Tujuh orang tewas dalam penggerebekan sarang teroris di Jakarta. Empat orang di antaranya tewas terkena ledakan bom yang dirakit para teroris itu sendiri. Tembak menembak sangat gencar terjadi selama dua jam .Dua orang anggota polisi ikut  terluka akibat ledakan bom. Kapolri yang memimpin langsung operasi penyergapan itu, segera memerintahkan jenazah di evakuasi dan dibawa kerumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.


    Berita di atas juga dapat disajikan dalam bentuk soft news:

Peristiwa penyergapan sarang teroris di Jakarta telah berakhir pagi tadi. Penyergapan  menimbulkan beberapa korban akibat luka tembak dan ledakan bom. Saat ini para korban telah berada di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Tahapan-tahapan dalam penulisan berita:
- Mencari informasi
- Menentukan 5w+1h
- Menuliskan informasi menjadi berita dari 5w+1h
- Mengembangkannya.


3 Hal yang harus diperhatikan dalam membuat berita :

  1. Character Assasination; tidak melakukan pembunuhan karakter
  2. Trial by the press; perlakuan yang telah menghakimi seseorang sebelum pengadilan memutuskan
  3. Presumption of Innocent; asas praduga tidak bersalah


System R.O.S.S dalam penyajian berita:
- Reporter On the Spot and On the Screen
    Reporter berada di lokasi kejadian dan dimunculkan di televisi untuk  melaporkan sendiri kejadian tersebut.
- Reporter On the Spot and Off the Screen
    Reporter berada di lokasi kejadian ,tetapi dirinya tidak dimunculkan di   televisi, sehingga hanya suaranya atau laporannya saja yang terdengar dibacakan
- Reporter Off the Spot and On the Screen
    Reporter tidak berada di lokasi kejadian,tetapi sebagai redaksi yang menyusun dan menyampaikan berita dari sumber-sumber yang berasal dari telepon,Faksimile,teleks,internet, dan reporter muncul di televisi
- Reporter Off the Spot and Off the Screen
    Reporter tidak berada ditempat kejadian dan juga tidak muncul di televisi. Tapi ia mengumpulkan,menyeleksi dan menyusun berita yang diperoleh dari berbagai nara sumber.

Latihan dasar dalam membaca berita:
- Artikulasi. Pengucapan atau lafal
- Mimik. Ekspresi wajah ketika membawakan sebuah berita
- Aksentuasi. Penekanan pada kata-kata yang penting
- Intonasi. Tinggi rendanya nada

Persiapan untuk reportase yang maksimal:
  1. Mulai dengan menyebutkan   peristiwa dan tempat kejadian di mana anda meliput berita. Sebutkan nama stasiun televisi yang menugaskan Anda.
  2. Lanjutkanlah dengan memberikan  ringkasan informasi-informasi terkini dan perkembangan  berita yang anda ketahui dan berhasil kumpulkan.
  3. Ambilah background yang  mampu menggambarkan  situasi peristiwa  yang  anda laporkan
  4. Laporkan fakta yang terdapat di lapangan, dan bukan opini.
  5. Berikan  kalimat penutup  di akhir reportase, informasikan dengan kameramen siapa anda meliput di sana.

Biasanya cameraman hanya mengambil gambar  interviewee saja (gambar 2) Cut away shot  ini nanti dapat digunakan dalam editing untuk menghindari jump-cut , ketika  hasil interview akan dipotong. Selain itu juga dapat dibuat noddies shot, yaitu  shot  ketika reporter mengangguk merespon jawaban interviewee. Baik cutaway maupun noddies digunakan untuk keperluan editor ketika memotong dan menyambung gambar agar tidak terjadi effect jump-cut.
Ketika membuat angket  dari masyarakat atau vox populi, maka reporter hanya mengajukan sebuah pertanyaan saja, namun jawaban dari setiap orang bisa berbeda-beda mengenai hal terrsebut. Biasanya editor   akan mengalami kesulitan  untuk menghindari jump-cut, karena gambar para interviewee berganti-ganti,namun type of shotnya selalu sama. Oleh karena itu cameraman harus mengambil gambar ketika para interviewee menjawab tidak hanya dari satu arah saja, tapi bergantian  dari hadap kanan dan hadap kiri

MELIPUT BERITA

Untuk mendapatkan sebuah berita dilapangan, crew televisi yang terdiri dari seorang cameraman dan seorang reporter harus menuju ketempat  peristiwa yang akan  diliput.
Tugas seorang cameraman berita di lapangan adalah merekam gambar dari semua kejadian / peristiwa yang akan diangkat menjadi  berita.
Apabila peristiwa yang akan dijadikan berita belum berlangsung (misalnya  menyambut  kedatangan  para atlet bulu tangkis yang  memenangkan pertandingan di luar negri) , maka cameraman  bersiap-siap di area yang paling strategis untuk mengambil gambar. Sedangkan reporter berada di samping juru kamera, bersiap untuk melakukan inteview.
Namun bila berita yang akan diangkat adalah sebuah peristiwa yang sudah terjadi (misalnya  peristiwa  demonstrasi  kenaikan harga BBM), maka juru kamera beserta reporter harus langsung menuju tempat peristiwa terjadi dan  melakukan pengambilan gambar  obyek-obyek penting yang berkenaan dengan peristiwa tersebut.
Baik pada kondisi peristiwa belum (akan) berlangsung maupun pada kondisi peristiwa sudah (sedang)berlangsung, seorang reporter harus sudah mempersiapkan diri untuk mencari  orang yang tepat untuk di wawancarai sehubungan dengan peristiwa  yang terjadi. Reporter juga harus sudah memiliki daftar pertanyaan yang akan diajukan.

Apabila peristiwa  ataupun tokoh yang akan diliput  atau diwawancarai(narasumber)  adalah merupakan lanjutan dari suatu peristiwa (bukan peristiwa baru),maka reporter  harus mempersiapkan pertanyaan yang  terkini, berdasarkan perkembangan kasus / peristiwa. Jangan lagi mengajukan pertanyaan yang sudah kadaluwarsa atau basi. Untuk itu seorang reporter harus terus memantau perkembangan peristiwa yang sedang menjadi topik dan melakukan investigasi sendiri .

Agar berita yang diperoleh bermuatan obyektifitas yang tinggi, maka reporter harus melakukan check & recheck  dengan cara mewawancarai berbagai narasumber dari berbagai pihak yang bersangkutan. Jangan hanya meliput berita dari sebelah pihak saja.

Berita adalah sebuah kenyataan, bukan sebuah opini reporter. Jadi laporkanlah berita/peristiwa seperti apa adanya, jangan dibumbui dengan analisa-analisa yang memihak.
Dalam membuat sebuah berita, sebaiknya pendengar atau pemirsa dapat menangkap berbagai hal yang terpenting untuk diketahui,
Hal ini dapat dirumuskan dengan menguraikan permasalahan dalam format  yang mencakup 5 W  1 H  sebagai berikut:

1.  What     ,yaitu apa yang terjadi? Ada peristiwa apa ?
2.  Who      ,yaitu siapa yang membuat peristiwa tersebut?
3.  When    ,yaitu kapan peristiwa ini terjadi?
4.  Where   ,yaitu di mana peristiwa tersebut berlangsung
5.  Why       ,yaitu mengapa peristiwa ini dapat sampai terjadi

Dan:

1. How      ,yaitu bagaimana peristiwa tersebut berlangsung.

Oleh karena itu dalam melaporkan sebuah berita yang baik, semua petanyaan 5 W 1 H tadi sudah harus terjawab.


Contoh berita yang menggunakan prinsip 5 W 1 H :

“Sebuah pesawat Cesna yang membawa  5 orang pedagang narkoba telah jatuh dalam perjalanan menuju Gunung Sitoli-toli (WHAT)
Pesawat yang diduga disewa khusus oleh para pedagang ganja itu  dikemudikan oleh pilot Gatot Prakosa dengan seorang awak pesawat bernama Melinda (WHO)
Menurut catatan penerbangan, pesawat tinggal landas pada hari Jum’at pagi pukul 9:15 WIB dari lapangan terbang Pulo Nanas ,di kepulauan Riau (WHEN).Setelah mengudara selama 35 menit,pesawat itu hilang dari pantauan radar dan ternyata jatuh di lembah gunung Sitoli-toli (WHERE) , setelah menabrak tebing yang tertutup kabut(WHY)
Menurut laporan pihak Pengawas Penerbangan, pesawat tersebut tidak menempuh jalur yang seharusnya, melainkan melenceng ke timur, sehingga pilot kehilangan orientasi ketika menembus kabut di lembah si toli-toli.(HOW)...”

Berita akan menjadi eksklusif apabila  disampaikan langsung oleh reporter dari tempat kejadian. Oleh karena  itu setiap reporter haruslah memiliki pengetahuan yang cukup baik untuk melakukan pengumpulan berita. Diantaranya harus mampu melakukan wawancara yang efektif.

Sumber : Facebook

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

Followers

Only :

Your IP Address :